Selasa, 25 Mei 2010

tentang gue .

Gue ga pernah mencoba menyesali apapun yang udah terjadi kemarin ataupun hari ini. Dan gue selalu mencoba untuk jalani esok dengan santai, ga ada tanggungan dan ikhlas. Simple kan?

Soalnya gue yakin, apapun yang lo rasain selalu keliatan di muka lo. Entah itu bete, kesel, marah, sedih, gondok, atau malah seneng, bahagia, dan gembira. Yaa.. So on..

Tapi tadi sore, gue sangat menyesali semua yang udah gue lewati. Padahal, gue udah janji, ga mau menyesali apapun, karena itu pilihan gue.

Jujur, gue lagi sakit. Dan kombinasi antara flu dan nangis itu sangat ga bagus. Dan sesorean tadi, gue berusahaaaaa banget buat ga nangis. Gue berhasil ga nangis, tapi hati gue miriiiiiiiiiiiis banget. Rasanya gue pengen meluk nyokap terus nangis sejadi-jadinya sampe jakarta banjir *bagian ini agak lebeh*, terus abis itu lega-selega-leganya kaya lapangan banteng. Tapi ga bisa. Nyokap juga lagi sakit. Dan, gue lagi pengen aja belajar meredamkan hati sendiri.

Gue punya dua account facebook. Waktu gue buka account facebook yg kedua, gue ketawa. Ternyata, mantannya superman itu, sodaranya temen SMP gue. Lucu ga sih menurut lo? What a small world after all!! Gue ketawa, ngebayangin, "gimana ya, kalo temen SMP gue itu tau, sodaranya putus gara-gara pacarnya itu selingkuh sama gue?". Ga kebayang kaya gimana sih, lucu mungkin.

Tapi pas gue buka account facebook gue yg asli, gue selalu nahan nangis. Galau bgt rasanya ngeliat tingkah mantan gue. Ehm, ya, sebenernya belum ada kata mufakat putus, tapi gue udah maleslah sama semua tingkah dia. Dia ga pernah hargai sedikitpun gue, dan gue ngerasa, rasa sayang gue selama ini sia-sia banget. Gue milih dia diantara 2 orang yang memperjuangkan gue. Gue milih dia, gue pertaruhkan persahabatan kita yg udah 9 tahun lamanya. Dan gue sedih bgttttt...

Sampai di titik ini, jujur gue malah tambah sayang sama Superman gue. Dia ga milih gue. Dia takut ngecewain gue. Tapi tiap gue minta doa, pendapat, dia pasti selalu nglakuin. Dan dia selalu khawatir akan gue. Mantan gue?

Apa yang terjadi kalo lo sakit dan 'pacar' lo ga sms lo, yg sms malah ibunya? Well, kalo gue sih, mending pacaran sm ibunya kali ya?

Gue nyesel. Ga mikir dua kali saat hari itu. Tapi karena udah lewat, gue cuma bisa berusaha ga ngulang kesalahan.

Satu hal tentang gue. Gue lebih suka dibunuh, dicincang 16 dan dibagi seRT ketimbang dikecewain. Kenapa? Kalo lo mati, lo ga bisa ngurusin urusan dunia. Tapi kalo dikecewain? Lo harus cari cara untuk lanjutin hidup lo dan tegakkan dagu lo. Jadi, kalo terpikir dalam benak lo untuk ngecewain gue, you'd better take a knife and kill me immediatelly :)

ratri. aka. superdedut

Selasa, 11 Mei 2010

mawar merah ~

Air menetes di pelupuk mataku.
Saat kau dan dia datang.
Membawa setangkai mawar yang indah tak terkira.

Aku mengambil setangkai darinya.
Airmataku seperti aliran sungai yang tak mampu kita henti.
Atau bagaikan laut yang ombaknya terus basahi jemari kaki kita.
Atau bagaikan hujan yang tak mampu kita hentikan.
Atau bagaikan kehendak Tuhan yang harus kita terima.

Bagaimana bisa dia berikan aku setangkai mawar penuh duri?
Aku tahu, kelopaknya memang indah.
Merah merona, merekah indah..
Tapi duri itu sudah terpatri di jemariku.
Dan aku melupakan indah kelopaknya.

Sedangkan kau?
Kau bawakan aku setangkai mawar tanpa duri.
Kelopaknya lebih indah, lebih merekah, dan semerbak harumnya.
Kau bungkus mawar itu dengan segenap cinta.

Dan airmataku menetes perih.
Ketika aku sadar, mengapa aku tak mampu membiarkanmu mengusap airmata di pipiku?
Mengapa?
Seakan lilin yang tetap mati walaupun tak ada angin di senja ini.
Seakan petir yang terus menyambar walaupun tak ada badai.
Seakan ...
Seakan tak ada alasan untuk menguatkan hatiku, bahwa hanya kau yang mampu memberiku setangkai mawar tanpa duri.
Seakan hanya aku yang tak mampu mengerti bahwa hanya kau yang memberi cinta tanpa syarat.

Bisakah kau kembali?
Esok hari, saat senja datang.
Dan buat aku percaya, bahwa itu kau.

(Ratri Aviyanti. May 11th, 2010)

Puisi ini gue buat untuk kedua 'pahlawan' gue yang rela 'membuka topeng'
Well, I love you both. But sorry I can't choose one of you :)