Senin, 02 Agustus 2010

saya, wanita dan profesinya !

Haloo haloo.

As y'all know, nama saya Ratri Aviyanti. Itu adalah kependekan dari nama ibu dan ayah saya, Ra-Tri. Saya lahir tanggal 1 Januari, 17 tahun yang lalu. Mm, bintangnya Capricorn. Saya kelas 12 IPB, tahun depan akan menjalani UN, dan belom tau mau jadi apa. *masih bingung cita-cita apa yang bagus haha*

Namun, salah jika umur saya yang baru 17 ini dibilang masih cetek untuk menyelami derasnya samudera hidup ini. Saya hendak membahas masalah 'Wanita dan kecantikan mereka'. Dalam artikel ini, saya akan menggunakan sistem analogi, dengan menggambarkan diri saya sebagai perbandingannya. Soooo here I start..

Ayah saya seorang pilot, dan ibu saya adalah mantan pramugari yang bisa dipastikan cantiknya melebihi para supermodel yang sekarang melenggang di catwalk. Ayah saya seorang 'Jawa' yang sangat mewarisi 'keJawaan' dalam posturnya. Dialek, warna kulit, bentuk tubuh, ya semuanyalah! Sedangkan ibu saya adalah wanita kelahiran Medan, tapi bapak ibunya ini hasil asimilasi yang aneh, yaitu Jawa-Arab, menjadikan postur ibu saya sangat sempurna. Berkulit kuning langsat, tinggi, hidung mancung, dan bertulang kecil (baca : kemungkinan 'gendut'nya sangat kecil).

Saya? Mmmh.. As y'all know (too), saya banyak diwarisi oleh ayah saya, karena rata-rata, mirip ayah! Saya berkulit sawo matang (warisan ayah), tinggi kira-kira 162 (warisan ibu), berat kira-kira 62 kilogram. Mungkin untuk beberapa orang, saya agak 'besar'. Tapi itu membuat saya terlihat 'bongsor'. Saya bertulang besar. Mmm, muka saya cenderung bulat, untungnya dagu saya tajam jadi bentuknya agak oval sedikiiit. Hidung saya agak 'mblesek' (baca : pesek). Mata saya bulat, dan alis saya pitak (ini diwarisi dari ayah, tapi kok beliau alisnya nyatu ya? Mungkin udah numbuh -_-'). Secara keseluruhan, setiap orang yg baru ketemu saya pasti bilang 'aduh mukanya jawa banget ya' which is mirip ayah saya. Tapi saya bangga, tandanya muka saya 'Indonesia banget' ya :)

Jujur.. Kadang saya ngerasa minder loh punya ibu yang cantik seperti ibu saya. Ibu saya itu... Orang yang sangat perduli pada penampilan. Kalo saya bilang, dia itu golongan 'dandania'. Maksudnya, kemana-mana beliau selalu 'on' dengan make-up, fake eyelashes, soft lens, dan... lengkap dengan highheels-nya. Saya? Mmh. Saya boleh dikatakan agak selebor dalam berdandan. Untuk acara santai, saya cuma menggunakan bedak bayi, mascara bening, dan gloss booster. Andalan saya, not-too-skinny jeans, kaos santai, dan crocs atau flat shoes. Kadang saya suka menggunakan softlens, tapi kadang malas. Untuk acara formal, such as a wedding reception, barulah saya mengeluarkan koleksi dress, terkadang kebaya, kadang blazer. And using a complete make-up. Also highheels. Tapi karena operasi yang baru 3 bulan saya jalani, saya agak jarang pake highheels ya..

Saya mulai menyadari 'keminderan' ini saat saya duduk di kelas 5 SD.

Hmm.. Ratri waktu kelas 5 SD itu.. Berambut cepak secepak-cepaknya rambut anak pria pada umumnya. Dan.. Dulu, saya masih sangat fokus pada les vocal saya yang mengharuskan memiliki nafas panjang, jadinya saya seriiiiing sekali berenang. Tak disangka, ternyata saya alergi dengan kaporit. Dan itu menyebabkan sebuah bulatan (persis tompel) yang berwarna putih si pipi sebelah kiri. Dan dulu saya kurus sekali. Parah kan? Kalo menurut saya, seperti anak Kenya yang ga dikasih makan 5 tahun. Nobody were lookin' at me, they thought I'm not a girl.. Dan permasalahan ini sempat membawa saya ke Psikolog. Dan... Dikatakan, bahwa saya adalah salah satu orang yang insecure (tidak percaya diri) pada dirinya sendiri. Saat itu, saya belum bisa berpikir bahwa 'hal ini terlalu simple untuk saya permasalahkan'.

Keadaan ini terus berjalan hingga kelas 1 SMA kemarin. Rasanya saya tidak percaya jika ada seseorang yang mengatakan kalau saya ini 'cantik'. Kadang hati saya bicara, "itu ledekan atau pujian sih? Jelas-jelas gue gendut. Apanya yang cantik sih?'. Saya ga merasa ditaksir kakak kelas yang ganteng-ganteng, atau merasa paling populer. Jujur, saya merasa paling cantik saat saya sedang menyanyi. Hanya pada saat itu! Dan bisa dihitung, betapa jarangnya saya bernyanyi.

Sampai tiba-tiba.. Datanglah hari dimana *akhirnya* ada juga yang love at the first sight saat melihat saya. Hahaha! Jujur ini lucu sekali, karena seketika saya merasa menjadi wanita paling cantik. Lucu ya? Saat itu, saya mulai berani memadu padankan baju. Mengikuti jejak ibu, saya sering bertanya, 'mah, bagus ga kalo pake ini?'. Saya ga lagi minder dengan keadaan saya. Seru ya? Cuma karena ditaksir satu pria mendadal hidup kita berubah! Ya itulah saya! Haha..

Disaat para teman-teman berlomba-lomba mencari cita-cita, saya malah bingung mau jadi apa. Saya diikutsertakan salah satu lomba (dari salah satu lembaga) yang lombanya adalah menuliskan 4 lembar esai tentang apa cita-cita saya, beserta alasan. From my deepest heart, saya mau jadi guru BK, yang berarti kalau nanti saya kuliah, saya ambil jurusan Psikologi Pendidikan. Hmmh ga mungkin rasanya. Saya mau jadi enterpreneur, yang berarti ambil jurusan Sastra Inggris. Hmh? Sastra? Saya aja males baca -_-'. Jujur, I have no clue.

Teman-teman saya sudah memantapkan langkahnya yang ingin di PTN ternama, sementara saya hanya mengalir saja.. Sekelompok lagi, ada yang ingin menjadi pramugari. Yang entah kenapa, kok saya lagi sensitif banget ya sama profesi itu? Ah skip that way. Saya perlahan mengangguk. Berpikir, 'iya juga ya. Kayanya gue ga jelek-jelek banget untuk jadi seorang pramugari'. Banyak teman ayah atau ibu saya yang bilang, 'jadi pramugari aja mbak!'. Kadang saya tergiur juga sih. Ayah saya pilot, ibu saya mantan pramugari, kakak saya *kelak ingin menjadi* pilot juga, masa iya saya sendiri yang melenceng dari arah ini? Aneh kan? Apalagi didukung dengan saya yang lumayan menguasai bahasa Inggris daripada pramugari jaman sekarang yang suka ketuker 'p' sama 'f'-nya. Hehe..

Tapi, kadang matahari ga bersinar tepat pada waktunya.. Artinya, kesadaran kadang datangnya telat ya..

Waktu itu saya udah diet nasional, tapi hasilnya malah makin parah. Tadinya berat saya cuma 58, malah melonjak ke angka 65! Tapi ternyata, itu diakibatkan oleh kista yang Alhamdulillahnya membuat berat badan saya agak masuk akal sekarang, hehe.. Yaitu 62. Dan saya kapok diet gara-gara sakit maag.
Hal ini membuat saya semakin enggan menjadi seorang pramugari. Kenapa? Berat dan tinggi badan adalah syarat mutlak, sementara saya tidak akan memenuhi kedua persyaratan itu. Dan jika persyaratan lainnya adalah tidak boleh ada bekas jahitan, apa kabarnya bekas operasi saya yang keloid ini ya? Fufufu.. Pupus sudah cita-cita ini. Padahal jujur saya merasa, otak saya cukup kok untuk menjadi pramugari. Tapi apa yang tidak cukup? Yaitu kesehatan saya yang sering naik turun kaya gunung.
Dan mendadak, teman ayah saya membuat saya agak bernafas lega, 'ngapain jadi pramugari mbak? Papa-nya masih bisa nguliahin kok, kuliah aja dulu!'.. Ya ya ya, akhirnya saya bertekad untuk.. Kuliah walaupun cuma otaknya cuma sanggup untuk program d3.

Apa inti dari bacaan yang super panjang ini?

Wanita. Semuanya pasti cantik. Apa yang membuat kita cantik? Diri kita sendiri. Caranya? Selalu gunakan baju yang menurut anda nyaman! Enak kan? Dan, buat saya... kepribadian itu lebih penting daripada kecantikan. Kepribadian akan membangun karakter yang baik, dan karakter yang baik akan menjadikan kita seseorang yang memiliki inner beauty. Buat apa sih cantik kalo ga punya manner? Iya kaan?
Dan.. Kita cantik sebagai apapun! Bukan lantas anda seorang model dan anda dikatakan cantik. Saya berani jamin kok, pasti lebih cantik saya daripada para supermodel itu. Kenapa? Mereka tidak memiliki apa yang saya miliki :)
Berat saya 62 dan tinggi saya hanya 162. Saya ga malu kok dikatain 'betis kalkun', gendut, atau apapun (asal jangan semok ya, sumpah saya bakal marah kalo ada yg bilang itu ke saya, hehe), nama panggilan saya deduut. Dan saya tidak malu. Kenapa? Ini saya, dan terserah kalian mau suka atau tidak dengan keadaan saya.
Kita ini cantik. Karena kita wanita. Itu saja.

Mmmm.. Setelah saya pikir-pikir.. Cita-cita yang bagus mungkin adalah menjadi seorang ibu. Menurut saya, lebih mulia lagi kalau.... menjadi istri seorang pilot ! Kenapa? Tandanya, cantikan saya doooooong daripada pramugari yang beredar? ;p

Well that all folks! Haha.. Sekian ya.. Last, we are beautiful, no matter what they say.. Words can't bring us down!

-ratri 'deduut' aviyanti☺☺-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar